STRUKTUR DAN
KONSTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi
merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalamsebuah bidang
arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai
bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa
area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan
bangunan yang terdiri dari bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi
Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur
bangunan. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata
letak) suatu bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun
kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya
konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain
yang berbeda.
Konstruksi
bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar
memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsiona l dan ekonomis. Dalam
kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur
seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi
baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda)
yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda
sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).
Sebuah
sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling
berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah
kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat
diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling
berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud
tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.
Sistem
struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan
menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa
melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian-bagian
sistem struktur itu sendiri.
- Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah bangunan.
- Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap
- Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari
elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikiansehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena
elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan
yaitu yang disebut gedung atau rumah.
KONSTRUKSI
BANGUNAN
1. PONDASI
BANGUNAN
Pondasi merupakan komponen/ struktur
paling bawah dari sebuah bangunan, meski tidak terlihat secara langsung saat
bangunan sudah selesai, namun secara fungsi struktur, keberadaan pondasi tidak
boleh terabaikan. Perlu perencanaan yang matang, karena salah satu faktor yang
mempengaruhi keawetan atau keamanan bangunan adalah pondasi.
Dalam menentukan jenis, ukuran, dan
konstruksi pondasi harus memperhatikan jenis bangunan, beban bangunan,
kondisi tanah, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh secara langsung maupun
tidak langsung. Karena fungsi pondasi adalah sebagai perantara untuk
meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang
bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dengan demikian, sebaiknya
perlu perhitungan matang dan tidak hanya berdasar kebiasaan setempat.
Karena sering ditemui, banyak yang membuat rumah hanya didasari dari kebiasaan
masyarakat.
Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Seperti sebagai berikut
- Pondasi Dangkal
- Pondasi Dalam
Sloof adalah struktur bangunan yang
terletak di atas pondasi bangunan. Sloof berfungsi mendistribusikan beban
dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan setiap titik di
pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi sebagai pengunci
dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah. Sebagai
tambahan pada sloof, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka disempurnakan
pada ikatan antara sloof dengan pondasi yaitu dengan memberikan angker dengan
beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. namun angka ini dapat berubah untuk
bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak. Secara singkat,
Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi.
Sehingga setiap beban yang diterima
suatu kolom, akan tersebar merata pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof
berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom. Dimensi sloof
yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm,
tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d
10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8
– 15).
Secara garis besar sloof merupakan
bagian dari beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi.
Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang. Namun berdasarkan
konstruksinya ada beberapa macam sloof yaitu; Konstruksi Sloof dari Kayu, Konstruksi
Sloof dari Batu Bata dan Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang.
Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat
dimanfaatkan sebagai balok pengikat pada pondasi tiang.
Ganbar Sloof:
3. KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal
dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu
elemen struktur tekan yang memegang peranan penting dari suatu bangunan,
sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat
menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total
(total collapse) seluruh struktur.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan
kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga
beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling
tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban
seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh
manusia yang memastikan sebuah bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur
utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup
(manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.
4. ATAP
Atap merupakan bagian mahkota
bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian dari keindahan dan pelindung bangunan
dari panas dan hujan. Kemiringan untuk genteng kemiringan minimal 35 derjat dan
maksimal 65 derajat, kalau atap menggunakan seng atau alumunium kemiringannya
18 – 20.
Kuda-kuda merupakan bagian yang memberi bentuk pada
atap bangunan. Jarak antara kuda- kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang
sampai 4m supaya ukuran gording dan balok bubungan tidak terlalu besar.
Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan, membuat
dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi- rangka atap pada
bangunan . Dalam pekerjaan ini diambil salah satu contoh konstruksi kuda-kuda
bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 7,00 m.
Bagian – bagian dari konstruksi atap :
- Kuda – kuda
- Konstruksi kuda – kuda terdiri dari (balok meyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm
- Balokk tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm
- Kaki kkuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
- Ander (balok vertical di tengak, ukuran 8/12 cm)
- Skor (balok diagonal di tengah, ukran 8/12 cm)
- Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm)
- Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
- Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda,ukuran 8/12 cm)
- Nook (balok meyilang di atas ander, ukkuran 812 cm)
- Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
- Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat,ukuran 5/7 cm)
- Reng
Contoh gambar konstruksi atap :
kereeen.!!! tapi lebih keren punyaku :D
BalasHapus