Senin, 16 Maret 2015

Tugas 4 APTI II_Junaidin Aswar_5140811079_Civil Engineering_Kelas B



STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalamsebuah bidang arsitektur atau teknik sipil, sebuah konstruksi juga dikenal sebagai  bangunan atau satuan infrastruktur pada sebuah area atau pada beberapa area. Secara ringkas konstruksi didefinisikan sebagai objek keseluruhan bangunan yang terdiri dari  bagian-bagian struktur. Misal, Konstruksi Struktur Bangunan adalah bentuk/bangun secara keseluruhan dari struktur bangunan. Konstruksi dapat juga didefinisikan sebagai susunan (model, tata letak) suatu  bangunan (jembatan, rumah, dan lain sebagainya). Walaupun kegiatan konstruksi dikenal sebagai satu pekerjaan, tetapi dalam kenyataannya konstruksi merupakan satuan kegiatan yang terdiri dari beberapa pekerjaan lain yang berbeda.
Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsiona l dan ekonomis. Dalam kehidupan sehari-hari kata konstruksi sering disamakan dengan kata struktur seperti struktur kayu dengan konstruksi kayu, struktur baja dengan konstruksi baja, dan lain-lain. Kata struktur berarti susunan dari beberapa elemen (benda) yang membentuk suatu kesatuan yang utuh. Jadi kata struktur berarti benda sedangkan konstruksi berarti teknik atau cara membuat (rekayasa).
Gambar Struktur dan Konstruksi Bangunan :






Sebuah sistem dapat didefinisikan sebagai suatu susunan bagian-bagian yang saling berhubungan atau saling tergantung satu sama lain yang membentuk sebuah kesatuan kompleks dan berlaku untuk satu fungsi. Sebuah bangunan dapat diartikan sebagai wujud fisik dari beberapa sistem dan subsistem yang saling berhubungan, terkoordinasi, terintegrasi satu sama lain sekaligus dengan wujud tiga dimensinya, serta organisasi spasialnya secara utuh.

Sistem struktural sebuah bangunan dirancang dan dikonstruksi untuk dapat menyokong dan menyalurkan gaya gravitasi dan beban lateral ke tanah dengan aman tanpa melampaui beban yang diizinkan atau yang dapat ditanggung oleh bagian­-bagian sistem struktur itu sendiri.

  • Substruktur atau struktur bawah: adalah struktur dasar yang membentuk fondasi sebuah bangunan.
  • Struktur: berupa kolom, balok, dan dinding penopang menyokong struktur lantai dan atap
  • Superstruktur atau struktur atas: adalah perpanjangan vertikal bangunan di atas fondasi.
Dari elemen-elemen bangunan tersebut diatas, selanjutnya dapat disusun sedemikiansehingga sesuai dengan fungsinya masing-masing dan seefisien mungkin, karena elemen yang satu terhadap yang lain saling berkaitan menjadi satu kesatuan yaitu yang disebut gedung atau rumah.

KONSTRUKSI BANGUNAN
1.      PONDASI BANGUNAN
Pondasi merupakan komponen/ struktur paling bawah dari sebuah bangunan, meski tidak terlihat secara langsung saat bangunan sudah selesai, namun secara fungsi struktur, keberadaan pondasi tidak boleh terabaikan. Perlu perencanaan yang matang, karena salah satu faktor yang mempengaruhi keawetan atau keamanan bangunan adalah  pondasi.
Dalam menentukan jenis, ukuran, dan konstruksi pondasi harus memperhatikan  jenis bangunan, beban bangunan, kondisi tanah, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung. Karena fungsi pondasi adalah sebagai  perantara untuk meneruskan beban struktur yang ada di atas muka tanah dan gaya-gaya lain yang bekerja ke tanah pendukung bangunan tersebut. Dengan demikian, sebaiknya  perlu perhitungan matang dan tidak hanya berdasar kebiasaan setempat. Karena sering ditemui, banyak yang membuat rumah hanya didasari dari kebiasaan masyarakat.

Pondasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Seperti sebagai berikut
  • Pondasi Dangkal 
Jenis pondasi dangkal kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya  beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah  pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah,dibuat dari beton atau pasangan batu, meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Adapaun  yang termasuk pondasi dangkal diantaranya yaitu; Pondasi Umpak, Pondasi Batu Kali, Pondasi bor mini (Strauss Pile), Pondasi Telapak/ Footplat, dan lain-lain.
  •  Pondasi Dalam 
Jenis pondasi dalam digunakan untuk menyalurkan beban bangunan melewati lapisan tanah yang lemah di bagian atas ke lapisan bawah yang lebih keras. Contohnya antara lain tiang pancang, tiang bor, kaison, dan semacamnya.

Gambar beberapa pondasi :




2. SLOOF
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan. Sloof  berfungsi mendistribusikan beban dari bangunan atas ke pondasi, sehingga beban yang tersalurkan setiap titik di pondasi tersebar merata. Selain itu sloof juga berfungsi sebagai  pengunci dinding dan kolom agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah. Sebagai tambahan pada sloof, untuk bangunan tahan terhadap gempa maka disempurnakan pada ikatan antara sloof dengan pondasi yaitu dengan memberikan angker dengan beri diameter 12 mm dengan jarak 1,5 meter. namun angka ini dapat berubah untuk bangunan yang lebih besar atau bangunan bertingkat banyak. Secara singkat, Sloof adalah beton bertulang yang diletakkan secara horisontal di atas pondasi.
Sehingga setiap beban yang diterima suatu kolom, akan tersebar merata  pada seluruh pondasi. Selain itu, sloof berfungsi sebagai pengikat antara dinding pondasi dengan kolom. Dimensi sloof yang sering digunakan pada bangunan rumah tinggal lantai satu , lebar 15 cm, tinggi 20 cm, besi beton tulangan utama menggunakan 4 buah diameter 10 mm (4 d 10 ) sedangkan untuk begel menggunakan diameter 8 mm berjarak 15 cm ( d 8 – 15).
Secara garis besar sloof merupakan bagian dari beton bertulang yang diletakkan secara horizontal di atas pondasi. Sloof biasanya terbuat dari konstruksi beton bertulang.  Namun berdasarkan konstruksinya ada beberapa macam slooyaitu; Konstruksi Sloof dari Kayu, Konstruksi Sloof dari Batu Bata dan Konstruksi Sloof dari Beton Bertulang.
Konstruksi sloof dari beton bertulang juga dapat dimanfaatkan sebagai balok  pengikat pada pondasi tiang.
Ganbar Sloof:



3.      KOLOM
Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan  penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur.
SK SNI T-15-1991-03 mendefinisikan kolom adalah komponen struktur  bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi. Bila diumpamakan, kolom itu seperti rangka tubuh manusia yang memastikan sebuah  bangunan berdiri. Kolom termasuk struktur utama untuk meneruskan berat bangunan dan beban lain seperti beban hidup (manusia dan barang-barang), serta beban hembusan angin.

4.      ATAP
Atap merupakan bagian mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bagian dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan untuk genteng kemiringan minimal 35 derjat dan maksimal 65 derajat, kalau atap menggunakan seng atau alumunium kemiringannya 18 – 20.
Kuda-kuda merupakan bagian yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara kuda- kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang sampai 4m supaya ukuran gording dan balok bubungan tidak terlalu besar. Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan, membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi- rangka atap pada bangunan . Dalam pekerjaan ini diambil salah satu contoh konstruksi kuda-kuda bentuk atap pelana dengan bentangan 700 cm atau 7,00 m.
Bagian – bagian dari konstruksi atap :
  • Kuda – kuda
  • Konstruksi kuda – kuda terdiri dari (balok meyilang di atas usuk, ukuran 2/3 cm
  • Balokk tarik (balok paling bawah dari kuda-kuda, ukuran 8/12 cm
  • Kaki kkuda-kuda (balok diagonal luar, ukuran 8/12 cm)
  • Ander (balok vertical di tengak, ukuran 8/12 cm)
  • Skor (balok diagonal di tengah, ukran 8/12 cm)
  • Balok gapit (balok penjepit agar tidak muntir, ukuran 2x6/12 cm)
  • Balok pengunci (untuk memperkuat sambungan, ukuran 8/12 cm)
  • Gording (balok melintang di atas kaki kuda-kuda,ukuran 8/12 cm)
  • Nook (balok meyilang di atas ander, ukkuran 812 cm)
  • Murplat (balok di atas tembok, ukuran 8/12 cm)
  • Usuk (balok melintang di nook,gording,murplat,ukuran 5/7 cm)
  • Reng
Contoh gambar konstruksi atap :


1 komentar: